Jumat, 11 Maret 2011

Nani nani wa nani nani desu

Contoh cara pembacaan dalam pelajaran :
1. desu = dibaca "des" (huruf u diakhir kata tidak dibaca)
2. gakkou = huruf o dibaca panjang
3. ookii = huruf "o" dan "i" dibaca panjang
4. narimashita = dibaca "narimasta" (huruf "i" tidak dibaca)
5. nihon = dibaca "nihong" (huruf "n" diakhir kata dibaca "ng")


Kosakata :
watashi = saya
seito/ gakusei = murid
sensei = guru
gaikokujin = orang asing
nihonjin = orang jepang
amerikajin = orang amerika
anata = anda
kaishain = pegawai
anata = anda
mo = juga
de arimasen = bukan
hai = ya
iie = tidak
sou = begitu
san = tuan/nyonya
jin = bangsa
nani jin = orang apa
saiban = hakim
junsha = polisi

A. Penggunaan "Wa"
Susunan kalimat nominal dalam bahasa jepang adalah sebagai berikut :
Pokok kalimat + wa + sebutan + desu
Jadi tiap kata yang berkedudukan sebagai pokok kalimat selalu diberi kata �wa� dan
Sesudah sebutan (predikat) harus diberi kata �desu�.
Contoh :
1. Watashi wa seito desu (saya = pokok kalimat; murid = sebutan)
Saya murid
2. Yamada san wa nihonjin desu
Tuan Yamada orang jepang
Perhatian :
Kalau orang jepang menyebutkan nama seseorang, maka dibelakang nama itu selalu ditambah dengan kata �san� baik untuk pria ataupun wanita.
Untuk nama sendiri tidak boleh mempergunakan kata �san�
Contoh : Watashi wa ahmad desu

B. Penggunaan �mo�
Kata mo dalam bahasa Indonesia artinya juga.
Jika subyek sudah mendapatkan kata �mo� maka kata �wa� tidak boleh dipergunakan lagi.
Contoh : Yaseru san mo kaishain desu = Yaser juga pegawai.
Yaseru san mo kaishain de arimasen = Yaser juga bukan pegawai.
Yaser san mo rahmato san mo kaishain desu = Baik yaser dan rahmat
adalah pegawai.

C. Kalimat Tanya �Ka�
Kalau kita ingin membentuk kata tanya maka setelah kata �desu� harus ditambah kata �Ka�.
Contoh :
Yaseru san mo kaishain desu ka? = Yaser pegawai kah?
Hai.sou desu = Ya,benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar